Latar Belakang
Gerakan Reformasi 1998 telah membuka lebar-lebar penerapan system demokrasi di Indonesia. Perubahan ini selain mempengaruhi metode pemilihan umum juga mempengaruhi sudut pandang masyarakat sebagai pemilik hak pilih.
Perkembangan terkini, peran partai dalam proses pemilu hanya dominan saat pencalonan saja karena tiket utama calon-calon yang akan berlaga dalam pemilu dipegang oleh partai-partai. Namun besarnya suara partai pengusung tidak menjamin mulusnya jalan para kandidat. Popularitas dan elektabilitas kandidat justru sering kali lebih menentukan hasil akhir dari proses pemilihan ini.
Popularitas kandidat bisa menjadi tolok ukur seberapa mereka dikenal masyarakat. Dan elektabilitas menjadi indicator seberapa pemilih akan memberikan suaranya untuk kandidat tersebut.
Permasalahan
- Optimalisasi sumber daya partai dan pendukung
Modal dukungan partai menjadi modal yang sangat berharga untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas kandidat sampai dengan hari pemilihan. Namun mengelola sumber daya partai baik berupa infrastruktur partai maupun kader memerlukan kendali yang sangat kuat. Jika tidak maka seberapapun besarnya dukungan partai tidak akan berkorelasi positif terhadap popularitas maupun elektabilitas kandidat.
- Pemetaan Pemilih
Bekerja tanpa memahami kondisi konstituen bisa jadi hanya membuang waktu dan biaya, bahkan bisa saja menjadi bumerang bagi kandidat akibat salah strategi yang dijalankan. Semakin detil pemetaan yang dilakukan akan memudahkan dalam penyusunan strategi kampanye.
- Pengukuran kinerja team
Beragamnya latar belakang team pendukung dan jumlahnya yang sangat besar menjadi permasalahan tersendiri untuk mengatur dan mengukur kinerjanya, apalagi rata-rata team adalah kader-kader yang beda partai sehingga sangat dimungkinkan punya motivasi lain selain kemenangan kandidat.
- Manajemen property kampanye
Properti / atribut kampanye jika tidak dikelola dengan baik hanya berpotensi menguras dana kampanye namun tidak optimal meningkatkan popularitas dan elektabilitas kandidat.
- Manajemen Komunikasi dan Laporan Kegiatan
Kesulitan komunikasi antar team bisa menjadi pintu terjadinya permasalahan yang lebih besar. Demikian pula kegiatan yang tidak terdokumentasi dan tertata dengan baik tidak bisa memberikan efek domino untuk meledakkan popularitas dan elektabilitas kandidat.
- Manajemen Saksi TPS
Garda terdepan tim sukses yang mewakili kandidat pada hari pelaksanaan pemilu adalah Saksi TPS. Diperlukan penataan yang terstruktur dan termonitor terkait siapa yang ditugaskan, dari unsur mana, manajemen pelatihan saksi, maupun hirarki koordinasinya.
- Pelaporan dan Pengamanan Suara
Salah satu fase yang sangat penting dan menentukan dalam proses pemilu adalah pengamanan suara paska pemilihan. Jika tidak dikelola dengan baik bisa saja hasil kerja seluruh tim akan sia-sia karena ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Deskripsi Sistem
Platform
Untuk memudahkan dalam operasional, sistem ini dirancang online :
- Bisa diakses menggunakan komputer / laptop / perangkat lain dengan menggunakan browser internet
- Disediakan versi Android untuk kemudahan akses
Fitur Aplikasi
- Profil Kandidat
- Manajemen Tim
- Data TPS
- Daftar Pemilih (DPT)
- Penataan Target
- Penugasan Tim (Pengaturan Area)
- Progres Perolehan Dukungan
- Distribusi Atribut dan Realisasi
- Saksi TPS
- Pelaporan Hasil
- Pelaporan Kasus
Sidoarjo, Mei 2018
Hartono(081240456700 / 089676600094)